Uncategorized

3,5 jam di pesawat

2 minggu yang lalu saat dalam penerbangan dari Bangkok menuju Jakarta saya berkenalan dengan seorang ibu dan anak gadisnya yang duduk sebaris dengan saya. Si ibu menanyakan banyak pertanyaan ke saya. Si ibu yang berprofesi sebagai branch manager di salah satu perusahaan asuransi di Jakarta ini bertanya apakah saya masih kuliah atau sudah bekerja, kamu keliatan masih muda banget katanya haha. Disangkanya saya jalan-jalan sendiri ke Thailand kali yah, padahal pan bertiga jalan-jalannya.

Mereka ini keliatan akrab banget, apa aja diobrolin. Emak sama anak gadisnya ngobrolnya pake engrish terus, kadang pake bahasa indonesia. Pas emaknya ke toilet, saya penasaran nanya si anak umur berapa, kuliah di mana, kepo-kepoan gitu deh saya haha. Ternyata anaknya umur 19 tahun (beda dikit sama saya haha) mau kuliah di kanada ambil jurusan bisnis 3 bulan lagi, uwow. Asik ya kuliah di luar negeri! Eh iya saya juga pernah pan mencicipi belajar di negara orang hihi.

Ada pertanyaan yang bikin saya bengong, “Are you happy with your job?”

Kemudian saya menjawab, “Yup i’m happy”.

Kenapa saya jawab begitu, karena dengan bekerja di tempat kerjaku yang sekarang ini bisa memberikan saya keamanan secara financial walaupun gajinya pas-pasan. Ga diphk gitu. Saya bisa berkesempatan keliling indonesia dan ke luar negeri gratisan atau bayar sendiri. Saya bisa bayar kuliah sendiri, bantu-bantu orang tua bayar tagihan listrik dan indovi***n, yang pasti ga nyusahin orang tua dengan minta subsidi lagi haha.

Tapi disisi lain, kadang saya merasa lelah menjadi komuter, jadi karyawan yang bekerja, kuliah, dinas luar, jalan-jalan, sampai-sampai saya tidak meluangkan waktu buat keluarga dan diri sendiri. Saya belum beristirahat sejak pulang dari Thailand dan Bali 3 hari yang lalu. Kadang saya menghayal pengen gitu punya kehidupan yang santai kayak waktu tinggal di Brisbane, saya bisa punya waktu untuk diri sendiri.

Walaupun saya tinggal serumah dengan orang tua, jujur saja saya sering merasa kangen dengan mereka, terutama ibu saya. Saat saya pulang dari kantor/kampus malam-malam mereka udah tidur, saat saya berangkat ke kantor gelap-gelap, mereka belum bangun. Hari sabtu saya masih harus kuliah seharian, hari minggu kadang-kadang saya kelayapan, jadi kapan family time-nya. Hari ini saya memutuskan untuk ga ngantor karena badan mulai kecapekan dan pengen meluangkan waktu buat ibuk, emang dasarnya males aja haha.

Semalam waktu pulang dari kampus saya dijemput ibuk, bapak dan mbake yang baru pulang dari bepergian. Saat duduk di dalam mobil yang gelap, terbersit cahaya lampu jalanan yang menyinari wajah ibu, ya ampun banyak keriput, she’s getting old. Aku ga sadar semakin lama orang tuaku semakin tua dan saya jarang disamping mereka. Haduh bijo, janganlah terlalu sibuk kerja, kuliah dan jalan-jalan terus, apa sih yang kau cari? (ga bisa emang sibuk beneran hiks). Carilah calon mantu buat orang tuamu supaya mereka bisa gendong cucu, huahaha..

Advertisement

8 thoughts on “3,5 jam di pesawat”

  1. Saya suka alasan kamu happy bekerja di tempat sekarang : “keamanan secara financial walaupun gajinya pas-pasan”, saya kerja hampir 10 tahun tapi tidak merasa aman secara financial …
    dan skrng intinya dalam hidup, tetap bersyukur saja apa yang kita dapat.

    Niat males bekerja karena merasa kecapekan hal yang manusiawi menurut saya, karena saya pun pernah begitu. merasa capek .. maka, saya putuskan utk tidak masuk kerja sekaligus ingin berkumpul dengan keluarga 🙂

    1. 10 tahun lama juga, kerja di mana mbak?
      Yup bener, intinya bersyukur kapan pun di mana pun dan berapapun gaji yang didapat.
      Kadang kalo terlalu semangat kerja kita jadi cape sendiri lama-lama, badan tau-tau teriak minta diajak istirahat. Kalo ga sakit ga bakalan istirahat..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s