
Hari ini satu tahun yang lalu, tepat tanggal 15 Juni 2013 saya sedang berada di Blue Mountains, New South Wales. Blue Mountains dapat ditempuh dengan menggunakan kereta dari Sydney Central Station dalam waktu 2 jam. Saya berangkat ke Blue Mountains bersama dengan kedua teman cewek saya. Ok, kami bertiga pergi hiking, sedangkan para cowok bertiga pergi berbelanja di Sydney, terbalik kan.
Jam 7 pagi waktu Sydney kami langsung keluar dari hostel dan berjalan kaki menuju Central Station yang jaraknya cuma selemparan kolor dari hostel. Di stasiun kami tanya-tanya ke bagian informasi di mana peron tempat naik kereta jurusan blue mountains. Sebelum berangkat kami jajan cemilan dulu di vending machine yang tersedia di stasiun. Saya cuma beli doritos, kit kat, sama air mineral, itu juga udah mahal bener (buat ukuran saya).
Teman-temanku pada nunggu di platform/peron pojok sambil duduk-duduk dan ngobrol, sedangkan saya ga yakin sama mereka kalo di sana tempat nunggu keretanya. Saya bolak-balik cari tau platform berapa tempat nunggu kereta jurusan Katoomba. Gue tau nih, pasti ini kereta jurusan Katoomba kalo diliat dari jadwal di aplikasi di hp dan di papan layar di stasiun.
Kami naik kereta 2 lantai dari sini, lucu aja gitu, di Jakarta kan ga ada kereta 2 lantai. Saya memilih duduk di lantai atas, banyak kursi yang kosong jadi bisa pindah-pindah seenaknya. Senderan kursinya bisa digeser-geser, mau duduk berhadapan bisa, mau ngebelakangin juga bisa. Waktu 2 jam di kereta berasa lama, untuk mengurangi rasa bosan saya bawa tidur sambil sesekali bangun dan liatin pemandangan di sebelah kanan rel.

2 jam beberapa menit kemudian kami sampai di Katoomba Station. Kami disambut oleh cuaca dingin, Katoomba jauh lebih dingin daripada Sydney, anginnya sih yang bikin dingin.
Kami langsung ke pusat penjualan tiket terusan blue mountain, kami beli tiket seharga AUD 66 yang sudah termasuk tiket hop on hop off (semacam bus double decker), sky train, kereta luncur, cable car (lagi ga beroperasi). Tiketnya dalam bentuk kertas yang dipasangkan di pergelangan tangan.
Kami datang disaat yang tepat, tepat sebelum bus hop on hop off berangkat. Di dalam bus udah banyak penumpang yang juga pengen ke blue mountains menunggu dengan sabar. Kami disambut oleh Jimmy, bus driver. Dia menyapa dalam dalam berbagai bahasa. Annyeonghaseyo our guest from Korea. Selamat pagi our guest from Indonesia, dan bahasa lain.

Kami turun di pos pemberhentian sky train. Dari sini kami naik sky train menyebrangi hutan-hutan di blue mountains. Naik sky train ini mengingatkan saya waktu naik cable car di mount seorak, Sokcho, Korea. Di saat seperti ini saya ga ketinggalan ngeluarin hp dan kamera poket dan foto-foto pemandangan dari atas sky train.




Setelah sampai di stasiun pemberhentian, kami melanjutkan perjalanan dengan naik kereta luntjur ke dasar bumi (eh bukan sih), dengan kemiringan 30 derajat. Sayang sekali kamera poket saya kebanting pas kena lensanya waktu lagi di sini, jadi sepanjang sisa perjalanan saya cuma bisa foto-foto pake hp yang baterenya sekarat.

Setelah sampai di dasar, kami penasaran jalan kaki terus dan melihat ada jalan setapak yang kecil banget. Kami penasaran dong pengen tau jalan yang setengah ketutup ini tujuannya ke mana. Dari rasa keisengan dan penasaran tadi, kami malah jadi mblasuk ke hutan tanpa ujung. Kami terus berjalan mengikuti jalan setapak yang sepi sambil sesekali papasan dengan pengunjung lain. Kami berjalan terus, terus, terus dan terus tanpa ujung. Saya cuma bisa menyesali diri kenapa dulu-dulu ga beli sepatu hiking, mana tau kalo kita mau hiking hehe. Kami mau berbalik arah udah kejauhan, mau ga mau jalan terus sampe ketemu jalan pulang. Sepanjang jalan kami cuma tertawa dan bercanda sambil ngebayangin para cowok yang lagi pada belanja belanji di Sydney. Three sisters hiking ke Blue Mountains untuk bertemu dengan The Three Sisters.






Kami senang bukan kepalang ketika menemukan jalan keluar dari hutan. Tapiii kami harus menaiki Giant Stairway setinggi 300 meter dan 900an anak tangga!!


Sebelumnya sudah diperingatkan bahwa orang yang memiliki penyakit jantung sama sekali ga diperbolehkan buat naik Giant Stairway karena emang curam dan sempit banget tangganya. Kita naik tangga di tebing bebatuan dengan tiupan angin yang dahsyat. Kami harus jalan bergantian kalo papasan dengan pengunjung lain dari atas. Harus extra hati-hati. Tapi sumpah, pemandangan pas ditengah tangga itu keren banget. Saat istirahat dan berbalik melihat pemandangan hijau di belakang, bikin saya ga mau beranjak dari situ. Coba pemandangan di belakang rumah saya kayak gini.

Saya baru bisa bernapas lega setelah menapakkan anak tangga terakhir. Akhirnya perjuangan telah selesai, ga perlu lagi gemeteran pegangin pegangan tangga dan nahan liat ke bawah.


Padahal kalo cuma mau liat The Three Sisters, ga perlu bersusah-susah payah ngelilingin hutan dan tebing di bawah sana. Naik hop on hop off sampai ke echo point juga bisa, ga pake ngos-ngosan dan gempor.

Ga nyangka ih saya bisa sampai ke sini, pake kemringet dan betis bekonde haha. Saya baru sadar kalo kami belum makan seharian, cuma ngemil chiki doang di jalan. Kami menyelesaikan perjalanan sampai ke echo point jam 4-5 sore karena harus mengejar bus hop on hop off terakhis yang jam 5. Ini adalah pengalaman hiking saya yang paling berkesan di luar negeri hehe.
Kami kembali ke Katoomba di sore hari dan harus menunggu kereta ke Sydney selama 1 jam. Ga tahan juga berdingin-dingin di stasiun, kami numpang ngangetin badan di restoran asia dan kedai coklat.



Selamat makan!
bagus ya bijo disana?
Bangeeeet, semuanya serba ijo, eh biru..
Keren yah… Pengen euy..
Banget. Yuuuk! gw temenin haha
같이 가…