Traveling

Franz Josef – Hokitika [NZ Road Trip]

:-)
Dunno where, otw ke hokitika pastinya  🙂

H-3 sebelum menyelesaikan perjalanan di New Zealand kami memutuskan untuk mengunjungi Kaikoura. “Kaikoura? Di mana pula itu!” Tanya saya dalam hati setelah membaca pesan di whatsapp. Setelah browsing atraksi menarik dan melihat lokasi Kaikoura melalui Google Map maka saya pun setuju untuk singgah di sini. Ohh ada paus, baiklah! Dulu saya agak pusing ngakalin gimana caranya supaya kami bisa ke Kaikoura ini. Christchurch adalah titik awal untuk memulai dan mengkahiri perjalanan kami selama di New Zealand, dan sebagian besar waktu kami dihabiskan di bawah Christchurch sampai paling bawah paling ujung selatan pulau selatan Selandia Baru (bukan stewart island). Sedangkan Kaikoura ini letaknya di atas Christchurch. Liat peta yah..

Setelah menganalisa itinerary kami, maka saya memutuskan untuk memasukkan Kaikoura ke dalam urutan terakhir petualangan kami selama 12 hari di New Zealand. Ok, Kaikoura, Christchurch and home. Itulah urutan terakhir perjalanan kami.

Sebelum ke Kaikoura kami bermalam selama 2 malam di Franz Josef. Jarak dari Franz Josef ke Kaikoura ini setara dengan rute mudik saya dari Tangerang ke Jogjakarta, edyann. Rute roadtrip Franz Josef – Kaikoura ini adalah rute yang paling panjang selama roadtrip, biasanya kami hanya berkendara maksimal selama 5-6 jam, namun kali ini kami berkendara lebih dari 10 jam selama seharian penuh sejauh 500an kilometer lebih!

Kami memulai perjalanan dari Chateau Franz Backpackers jam 10 pagi, nggak lama kemudian kami melipir ke pom bensin dan langsung isi bensin. Dan tahukah kamu, harga bensin di Franz Josef ini paling mahal dibandingkan dengan harga bensin di kota lain, 2 dolar lebih per liter. Waktu masuk ke minimarket dan melakukan transaksi di kasir saya agak nyesek pas liat struknya, maaaaak mahal bingit, nggak bisa beli makan dehhhh. Wajar sih karena lokasinya terpencil di hutan makanya mahal, masih untung nemu pom bensin di sana.

Gerimis dan kabut yang pekat setia menemani perjalanan kami pagi itu. Mata saya tidak berhenti memandang 1 buah wiper panjang yang bergerak tanpa henti menghapus tetesan rintik hujan di depan mata saya sampai terhipnotis dan tertidur. Pagi itu yang bertugas sebagai sopir pertama adalah Janti, sedangkan saya hanya bertugas ngelapin kaca depan mobil supaya nggak berembun. Sepanjang jalan kami hanya memandang hutan hijau di sisi kanan kiri jalan, adem banget. Cuaca mendung, gerimis, kabut dan udara yang dingin merupakan kombinasi yang sempurna untuk membuat kami tertidur lelap. Dinginnya hutan di Westland Tai Poutini National Park tidaklah sedingin hatiku yang hampa. Etdahhh curhat lagi dah haha.

Cuaca yang kayak gini nih yang bikin jadi melow, nestapa, durjana dan bikin ngantuk gak karuan. Saya berusaha supaya nggak tertidur sepanjang jalan. Minta dijitak kali kalo saya sampe tidur lelap sementara ibu sopir di sebelah saya nahan ngantuk sambil nyetir. Untuk mengusir kantuk kami nyanyi-nyanyi sambil teriak di dalam mobil. Pas tiba giliran lagunya Judika yang judulnya Aku yang Tersakiti kami mendadak jadi galau. Seakan-akan 2 cewek yang abis diputusin memutuskan untuk lari dari kenyataan ke New Zealand. Saya nggak suka lagu ini, sedangkan si cici demen banget haha. Ok, your wish is my command, madam. *Puterin lagunya Judika lagi*

Beberapa jam kemudian gerimis dan mendung pun berganti menjadi panas, matahari nampaknya tidak malu-malu lagi menyinari cahayanya di sela-sela pepohonan di sepanjang jalan di Taman Nasional. Cerahnya matahari kembali membangkitkan semangat kami dalam perjalanan yang sangat panjang itu. Saya liat ada 1 orang yang bersepeda di pinggir jalan raya diantara hutan sekali. Saya mikir dari mana datangnya orang itu. Masak sepedaan di jalanan super sepi begitu, mau ke mana coba, gak ada perkampungan, gak ada rumah, gak ada apa-apa di sepanjang jalan, trus nanti kalo bannya bocor pas ngelindes paku gimana yak. Atau kalo nanti diculik monster di balik hutan gimana. Pusing amat saya mikirin, dia aja nggak pusing haha.

Ada 2 cara untuk menuju Kaikoura yaitu melalui Hokitika – Otira – Arthurs’s Pass Oxford – Rangiora – Waikuku dan masih panjang lagi. Yang kedua adalah melalui Greymouth – Victoria Forest Park dan masih panjang lagi. Kami lebih memilih alternatif pertama dengan harapan bisa melihat jembatan Arthur’s Pass. Tapi sebelumnya kami harus melewati kota Hokitika, the cool little town, yang berjarak 40 kilometer dari Greymouth. Nggak ada yang special di kota kecil ini, kami mampir ke Hokitika Cuma untuk melipir ke Hokitika Gorge dan beli makan siang.

Di peta google map dan GPS kami nggak nemuin lokasi pasti Hokitika Gorge. Untungnya di Hokitika ada pusat informasi yang lumayan lengkap dan gede, kami mampir ke pusat informasi untuk ngangetin badan dan bertanya cara menuju Hokitika Gorge. Pantes aja nggak nemu dipeta, lha wong terpencil banget lokasinya. Kami main sebentar di Hokitika, berjalan kaki untuk ngelemesin badan yang mulai pegel karena kelamaan di mobil. Mampir sebentar ke kedai Fish and Chips buat beli bekal makan siang. Saya ngiler liatin es krim, jadi malah beli es krim dan dimakan sambil jalan kaki. Ealahhh summernya kok dingin banget yak, tangan saya gemeteran gitu pas megangin es krim.

Saat mencari jalan menuju Hokitika Gorge, kami harus melewati perkampungan, peternakan dan jalanan yang sepi bingitss. Kami harus ngarahin GPS satu per satu, per titik tujuan. Di sepanjang jalan cuma ada 1-2 mobil doang, kami sukses ngekor mobil yang jalan di depan kami selama beberapa menit, sambil tetep liatin GPS. Tapi kok mobil itu belok kanan, Hokitika Gorge kan kearah kiri, lho lho!? Ohh mungkin dia mau pulang ke rumahnya kali haha.

Kami mengendarai mobil sendirian melewati got-got kecil, got, sungai kaliiii haha. Domba dan sapi di sekitaran sini gemuk-gemuk, mereka keliatan bahagia banget. Berkumpul sambil makan rumput yang melimpah. Langitnya New Zealand ini jernih banget, cuaca pun semakin cerah menemani perjalanan kami. Saat itu udah masup jam makan siang, perut kami mulai keroncongan. Oh hokitika, hokitika gorge di manakah kamu?

Siap-siap memulai petualangan dari Chateau Franz Backpackers
Siap-siap memulai petualangan dari Chateau Franz Backpackers
Mendung melowwww
Mendung melowwww
Give Way!
Give Way!
The cool little town, Hokitika
The cool little town, Hokitika
Jam gadang Hokitika :-D
Jam gadang Hokitika 😀
DSC_0685
Papasan

5 thoughts on “Franz Josef – Hokitika [NZ Road Trip]”

  1. kaikoura kaya nama burung asli australia.. eh bukan deng, itu mah namanya kookoburi yah? trus di hokitika gorge ngapain aja disana?

  2. foto frans josef glaciernyaa dunk..aku ga sempet ke frans glacier..cm ke fox glacier..:( kebayang banget perjalanan panjangnya ke hokitika..summer disana brp derajat??kok masih dingin juga..:P

    1. Nggak ke Glacier di Franz Josef, ujaaaan 2 hari jadi cuma ngerem di kamar doang.
      Badanku tipis, musim panas NZ juga tetep aja kerasa dingin hehe

Leave a reply to bawangijo Cancel reply