
Ketika akan memutuskan akan mengunjungi Korea yang ke dua kalinya saya mengajak kakak saya untuk pergi dengan saya. “Mbak, gue mau ke Korea lagi, lo mau ikut gak?”
Dia mah langsung iya-iya aja diajak kelayapan gratisan, sayanya yang mumet nyari ongkos hahaha. Tapi gpp, saya lagi baek aja ngajak kakak saya jalan-jalan ke luar negeri bareng saya. Pulau Jeju adalah Pulau Bali-nya orang Korea. Saat liburan ke Korea Selatan saya memasukkan Pulau Jeju ke dalam itinerary saya karena.. jujur saja, saat itu saya keracunan drama korea.
Karena rasa penasaran yang begitu besar akan pulau jeju, maka saya pun rajin browsing dan bertanya kepada orang yang sudah pernah ke sana. Saya konsultasi dengan seorang traveler asal Bandung yang kelayapan sendirian ke pulau Jeju dan menyewa motor, dari situ saya pun terinspirasi untuk keliling pulau Jeju dengan mengendarai skuter atau motor kecil.
Selama di Jeju kami menginap di Jeju Hiking Inn yang berlokasi di Seogwipo. Yang saya suka dari penginapan ini, lokasinya dekat ke mana-mana. Tadinya saya kepengen nongkrong di loteng penginapan sambil memandang lautan tapi karena saat itu sedang musim gugur maka saya pun mengurungkan niat saya.
Kami mencari tahu tempat penyewaan motor terdekat dengan penginapan dan ketika sampai kami pun disambut dengan beberapa buah motor tanpa penjaga. Saking amannya di Jeju, tempat penyewaan motor ditinggalin dengan pintu terbuka dan kunci terpasang. Di tempat penyewaan motor terpasang nomor telepon dan sebuah telepon untuk memanggil si empunya motor. Saya agak-agak kebingungan waktu baru datang, nggak ada orang, nggak ada tanda-tanda kehidupan.

Kami ditawarin skuter dengan beberapa pilihan, atas dasar pertimbangan ekonomis maka kami pun memilih skuter paling kecil dan paling murah buat diajak kelayapan selama 3 hari. Dengan bermodalkan SIM motor internasional, kami udah bisa kelayapan di Jeju pake skuter. Moda transportasi utama di Jeju adalah mobil, motor cuma dipake buat nganterin pesanan take away dari restoran. Makanya jangan heran kalo ada motor yang ngelanggar lampu lalu lintas saat sedang berwarna merah, motor dianggap kayak sepeda.
Kunci motor sudah di tangan, kami pun mulai siap-siap capcuss dan berangkat ke pom bensin terdekat buat ngisi bensin sebagai modal awal petualangan kami. Rute yang kami pilih saat itu adalah Seongsan Ilchulbong Peak (Sunrise Peak) yang termasuk dalam UNESCO World Heritage. Kami harus berkendara dari Seogwipo ke Seongsan Ilchulbong dengan mengendarai skuter mini.
Beloman juga sampe setengah jalan, kami menertawai kebodohan kami. Yup, saat itu adalah musim gugur peralihan ke musim dingin yang cuacanya dibawah 10 derajat celcius. Sambil nangkring di atas motor, kami sambil menggerutukan gigi kami menahan dinginnya udara Jeju. “Dingiiiiiiiiiiiiiinnnnn!!!” Dari yang awalnya ketawa-ketawa bego, kami jadi kepengen nagis kejer. Udah cuaca dingin, ditambah lagi hujan rintik-rintik, kemudian hujan deras. Tidak ada tempat berteduh di sepanjang jalan, yang ada cuma perkebunan jeruk yang luas banget. Kami langsung mengenakan jas hujan yang sudah kami bawa dari Indonesia.
Sepanjang jalan kami cuma bisa berteriak, “Dingiiin, dingin, dingiiiiiiiiiiiinnnnnn!!!” hahaha. Betapa bodohnya kami, jalan-jalan nggak liat kondisi cuaca. Itu adalah kali pertama kami bepergian ke negara 4 musim pada saat musim gugur. Naik skuter di musim dingin sama dengan bunuh diri, sodara-sodara! Duh, tau gitu kami bikin sim mobil dan nyewa mobil supaya lebih puas jalan-jalannya. Namanya juga pertama kali, there’s always the first time, yaa.
Skuter yang kami kendarai adalah skuter dengan cc yang kecil, yang mesinnya harus didinginin setiap 30 menit sekali. Jarak yang harus kami tempuh masih jauh, kalo berhenti terus kapan sampenya hahaha. Banyak sekali rintangan di jalan saat itu. Sambil nangkring di atas motor, kami sambil mengamati mobil-mobil yang melewati kami, kami sirik dengan kehangatan yang ada di dalam mobil. Sedih banget kalo inget perjalanan dulu itu haha.

Ini lho Seongsan Ilchulbong, bagus kan? Seongsan Ilchulbong menurut website pariwisatanya korea yang ini
Seongsan Ilchulbong Peak rose from under the sea in a volcanic eruption over 100,000 years ago. Located on the eastern end of Jejudo Island, there is a huge crater at the top of Seongsan Ilchulbong Peak. The crater is about 600m in diameter and 90m high. With the 99 sharp rocks surrounding the crater, it looks like a gigantic crown. While the southeast and north sides are cliffs, the northwest side is a verdant grassy hill that is connected to the Seongsan Village. The ridge provides an ideal spot for walks and for horse riding as well.The sunrise from the crater is magnificent. Also the Seongsan Ilchulbong Peak surrounded by bright yellow colored rapeseed flowers in the spring is truly a sight to behold.
Realistis, karena waktu semakin sore akhirnya kami memutuskan untuk nggak jadi ke Soengsan Ilchulbong. Sebagai gantinya kami memilih untuk melanjutkan perjalanan ke Seopjikoji, yang saat itu tinggal berjarak 2,5 kilometer lagi. Kalo nyetir dari Seogwipo sih cuma makan waktu 30 menit udah bisa sampe ke Seongsan Ilchulbong, kami berkendara sampe 2 jam baru sampe ke Seopjikoji, lamanyooo.






wah asikk trip gratis an 🙂
Adek berbakti 😀
Perjalanan paling bodoh musim dingin naik motor.. sambil nahan dingin n nahan laperr.. sengsara..
Ada yang kapok 😛