Traveling

Resolusi Traveling 2016

20151002_122826
i’m an ice queen

Kalo ditanya mau ke mana lagi di tahun 2016 nanti, saya akan menjawab mau ke… ah gak bisa banget saya pake rahasia-rahasiaan, seharusnya sebelum pergi kan gak boleh cerita-cerita karena gak baek. Iya kalo rencananya berjalan sesuai harapan, tapi kalo ternyata gak berjalan sesuai keinginan kan malu jadinya. Saya sih bukan tipe begitu, saya cerita aja di marih supaya bisa jadi motivasi buat saya untuk melakukan perjalanan. Gpp gak ada kejutan juga.

Kalo baca postingan dulu-dulu sebetulnya udah ketauan banget saya mau kemana tahun depan. Saya udah pegang 3 tiket pesawat ke luar negeri, Kuala Lumpur itu masup luar negeri kan haha. Kalo dikumpulin satu-satu sebetulnya tiketnya itu ada banyak, kalo ditotal adalah 10 kali gonta-ganti pesawat hihi. Salah satu tiket pp kayaknya bakalan saya angusin karena jatah cuti yang nggak mencukupi. Jadi cuma tersisa 2 tiket dengan tujuan yang berbeda.

Franz Josef atau Fox Glacier?
Saya lagi bingung memilih kedua tujuan baru ini, kedua lokasi sama-sama terletak di Westland Tai Poutini National Park. Di kedua tempat ini terdapat salju abadi atau glacier yang lumayan sulit untuk dicapai. Untuk bisa melihat glacier ini dibutuhkan perjuangan baik materi maupun fisik. Mau ikut guided walk? Siapkan kocek 75 dolar! Mau naik helicopter? Siapkan kocek 5 juta kurang! Mihilll. Mau jalan tanpa guide juga bisa, tapi gak bisa sampe glacier karena berbahaya, setiap pejalan harus selalu memperhatikan peringatan yang ada di pusat informasi atau di website. Saya lebih memilih untuk melakukan perjalanan tanpa bayar dong.

Cerita Glacier

CIMG3090
Glacier pertama

Sebetulnya saya udah nggak penasaran dengan yang namanya glacier karena udah sering liat waktu di Islandia. Saya bisa melihat glacier dalam jarak yang sangat dekat tapi nggak bisa menyentuhnya karena dibatasi pagar pembatas atau sungai. Bisa sih kalo mau pegang glacier yang lain tapi malas jalan, jauuuuuh. Saya masih ingat dengan perjalanan saya di Islandia 3 bulan yang lalu. Di hari pertama road trip kami nggak sengaja berhenti di suatu tempat tanpa papan petunjuk, kami keluar dari mobil dan menembus hujan yang lumayan deras. Kami penasaran setelah melihat beberapa orang yang keliaran di sana. Rasa penasaran membawa kami ke arah sungai yang ujungnya dipenuhi oleh glacier. Yapp itu adalah kali pertama saya melihat glacier.

Kali kedua kami melihat glacier saat berkendara di sore harinya menuju Hofn, kota kecil yang terletak 496 kilometer dari Keflavik. Dari kejauhan kami melihat gundukan putih yang sangat luas, sebelum sampai di tkp kami memarkir mobil dan keluar untuk berfoto sejenak dengan latar pemandangan glacier. Dari sini kami mulai keliatan noraknya. Kapan lagi bisa liat glacier, di Indonesia kan gak ada, di Selandia Baru juga dulu saya gak sempat liat glacier. Rejeki banget bisa berkesempatan merasakan dinginnya hawa di deket glacier.

DSC_0389
Glacier kedua

Hari sudah semakin sore dan rasa penasaran kami belum juga hilang. Kami mencari jalan untuk dapat mendekati glacier dengan mobil, saat itu hanya ada 1 buah mobil yang lebih dulu parkir di dekat glacier, kami mendekatinya kemudian memarkir mobil kami. Tanpa pikir panjang saya, Ika dan abang sopir langsung keluar dari mobil dan berlari sekencangnya sambil teriak kegirangan kayak orang gila ke arah glacier yang lumayan jauh. Saya lari sampe kesandung dan nyaris jatoh. Saya bukan lari dari kenyataan tapi lari ke pelukan mantan menghindari dinginnya cuaca Islandia yang ekstrim. Kami kan cuma pake baju seadanya kayak di Indonesia, malah ada yang pake celana pendek lho waktu di glacier. Sesampainya di dekat glacier kami jejingkrakan kegirangan. Dari kejauhan kami masih bisa mendengar abang bule yang lagi di nyanyi dengan kencang di dekat mobilnya. Hokeh, Islandia ini hanya milik kami ber-6. Mau nyanyi atau teriak juga nggak bakalan ada yang complain, palingan glaciernya yang lama-lama runtuh, longsor dan mencair ke sungai hahahaha.

DSC_0460
Lebih dekat

Perasaan saat melihat glacier untuk pertama kalinya ini nggak bisa digambarkan. Sebelumnya saya hanya bisa melihat melalui tayangan BBC Earth, National Geographic atau film-film di televisi. Sebagai seorang yang tinggal di negara tropis yang dikaruniai 9 matahari, saya sangat bersyukur bisa berkesempatan melihat glacier, aurora borealis dan salju di negara nan jauh di sana.

Aurora Australis
Nah sekarang ngomongin tentang aurora nih. Tahun depan saya kepengen banget berkesempatan melihat aurora australis. Konon kabarnya aurora australis hanya dapat dijumpai pada musim dingin di lokasi-lokasi tertentu, salah duanya adalah di Wanaka dan Lake Tekapo. Nah pertinyiinnyi adalah, bulan Maret itu masup summer atau autumn? Siapa yang bisa menjawabnya? Hanya mereka yang tahu. Mereka siapa? Nggak tau hahaha.

Peluang untuk dapat melihat aurora australis lebih besar saat berada di Stewart Island, katanya. Pulau ini merupakan pulau paling ujung, pulau yang paling dekat dengan kutub selatan kali yak, saya belum ngukur melalui google. Kepengen juga saya ke Stewart Island, tapi karena keterbatasan waktu rasanya sulit banget untuk merealisasikannya. Kapan saya bisa punya cuti 50 hari! *ngimpi

Bulan Maret masuk musim gugur dan di musim gugur itu biasanya lebih banyak hujan, angin dan cuaca yang lebih dingin. Saya udah ngerasain ekstrimnya musim gugur di Islandia, seharusnya musim gugur di sana nggak separah di Islandia. Siapa yang tahan dengan angin dengan kecepatan 40 km/jam, cuma ada di Islandia doang kayaknya.

Walking, Hiking, Tramping
Apa perbedaan dari walking, hiking dan tramping? Silahkan googling sendiri *pemalas* Saya kepengan banget walking dengan rute yang pendek-pendek aja, sadar diri sama kemampuan. Kalo pengen puas saya pengen nyobain tramping. Tapi tramping itu dibutuhkan stamina yang luar biasa. Sanggupkah saya berjalan kaki sejauh 32 km dalam waktu 2 hari melintasi jalanan bebatuan, bukit terjal, sungai deras dan cuaca yang dingin? Entahlah. Kalo mau nyobain tramping dengan dipandu guide biayanya amat sangat mahal, jadi nggak mungkin banget saya ngelakuin ini, kecuali ada yang sponsorin hahhaa. Kalo mau sih cobain jalan ber-2 sama siap gitu supaya ada teman, tapi kan waktunya nggak cukup. Lagi-lagi pake 1001 alasan hahaha. Sepatu hiking ini kayaknya harus beli deh! *pembenaran

Realistis
Selain resolusi traveling 2016, saya juga punya resolusi lainnya yaitu.. ada deh. Oh iya, selamat natal ya buat yang merayakannya! Baiklah, ini cerita saya, mana cerita kamu? Apakah kamu udah punya rencana traveling di tahun 2016?

Advertisement

8 thoughts on “Resolusi Traveling 2016”

  1. Waah, semoga berhasil dengan resolusinya ya Mbak! Resolusi saya buat 2016 masih yang lokal dulu sepertinya, menggali sampai jauh ke hutan untuk mencari jejak-jejak yang hilang :hihi, cuma kalau ada kesempatan mendadak ke luar negeri sih saya tidak menolak :hehe. Ayo jalan-jalan, yang namanya pengalaman dan waktu cuma kejadian sekali!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s