
Lanjutan dari sini
Greymouth, 7 Maret 2016
Saya dan teman jalan tiba di penginapan kami di Greymouth, setelah menempuh perjalanan selama 4 jam dari Christchurch International Airport. Shuttle bus kami berhenti di depan I-Site (visitor center) dan saya langsung menanyakan arah untuk menuju hostel tempat kami menginap.
Di Greymouth kami menginap di Duke Hostel yang cat bagian luarnya berwarna ungu-ungu norak hehe. Saat datang kami disambut oleh manajer sekaligus pemilik hostel yang berkepala plontos. Sebelum saya bilang apa-apa, dia sudah tahu kalo kami berasal dari Indonesia. “Kamu pasti Bijo, yang galau booking cancel booking cancel kamar di sini, iya kan!?”
“Uups, ketauan deh hehehe”
“Lha katanya dateng jam 1, kamar kalian belum siap nih. Tapi kalian bisa taro tas kalian di sana kok. Kamar kalian lagi diberesin, nanti kalo kalian balik lagi dan nyari saya dan nggak ada di ruang resepsionis, saya bakalan ada di bar.”
Dorry menyambut kami dengan ramah. Sayangnya kami datang kecepetan sehingga belum bisa masuk kamar. Saat booking saya memberitahukan di website kalo estimasi kedatangan kami adalah jam 1 siang, sedangkan saat itu masih jam 11 siang. Untuk itu kami memutuskan menitipkan barang bawaan kami di hostel, dan melanjutkan perjalanan ke KFC untuk makan siang.
KFC adalah makanan mewah buat saya. Perut saya keroncongan karena belum sarapan dari pagi. Saya memesan menu Colonel’s Lunch yang berisi 2 potong ayam dan kentang goreng. Untuk minuman saya pesen Pepsi reguler. Saat itu ada beberapa keluarga yang mengajak anak-anaknya yang masih kecil untuk makan di restorang cepat saji. Saya berpikir ternyata di sinilah pusat kehidupan, karena di sepanjang jalan dari I-Site sampai ke hostel sampai ke KFC, gak ketemu banyak orang.
Di hari minggu tidak ada aktifitas kehidupan di kota Greymouth ini. Hanya I-Site, restoran cepat saji, supermarket dan pom bensin yang beroperasi, sisanya tutup. Bahkan hotel pun keliatan sepi seperti tak berpenghuni. Lokasi ini seperti di setting walking dead saking sepinya.

Setelah makan siang kami kembali ke hostel untuk istirahat dan ngelurusin badan. Kamar kami terletak di lantai 2, dengan komposisi kasur single sebanyak 3 buah, wastafel dan lantai yang dilapisi karpet, dan heater. Terdapat 1 buah jendela dengan pemandangan jalanan kota Greymouth untuk ngejemur kancut .

Saya pilih posisi kasur di sebelah kiri pintu. Setelah meletakan ransel saya langsung lari ke kamar mandi yang terletak di luar kamar untuk melaksanakan ritual harian (mandi dan bertapa). Selesai mandi saya kembali ke kamar dan ngelongok ke jendela kamar memandang jalan yang sepi dan gerimis rintik membasahi aspal.
Damai, saya merasa damai saat pertama kali tiba di kota ini. nggak ada kemacetan, nggak ada suara klakson, nggak ada suara mesin tram seperti yang sebelumnya terdengar dari hostel saya di Melbourne 2 malam sebelumnya. Saya suka kota ini.


Setelah istirahat dan beberes kami memutuskan untuk menerobos gerimis dan jalan-jalan di kota yang sepi ini. Untuk mengisi perbekalan kami mampir ke supermarket di dekat rel kereta dan belanja bahan makanan dan minuman untuk persiapan road trip mulai besoknya selama seminggu ke depan. Yeay, road trip, again, New Zealand!!
Keesokan harinya saat saya keluar kamar saya papasan dengan Dorry yang lagi beresin kamar depan, dia langsung menyapa, “Selamat pagi!” Saya yang baru bangun langsung balik menyapanya dan ngacir ke kamar mandi. Dia rajin banget, semuanya dikerjakan sendiri mulai dari ngurusin reservasi, ngeberesin kamar, sampe ngejagain bar.
Ada apa sih di Greymouth?
Greymouth ini adalah sebuah kota terbesar di West Coast di Pulau Selatan. Kota ini terkenal dengan sejarah penambangan emasnya. Saya memilih untuk menghabiskan hari pertama di Greymouth untuk transit karena cuma di sini saya bisa menyewa mobil. Kalo boleh milih, sebenernya saya kepengen mulai nyetir dari Tekapo, tapi nggak ada kantor cabang penyewaan mobil di sana.
Kemudian saya baru nyadar kalo saya nggak punya foto hostel ini hihi.
Duke Hostel Greymouth
27 Guinness Street, Greymouth, West Coast, NZ
http://www.duke.co.nz/
Phone 03-7689470
Riii, serius itu kota sepi banget.. pernah lihat kota sesepi itu cuma di Hokitika, itupun sore2 pas lagi hujan ( yaiyalah gak ada yang keluar rumah haha ), sama juga, aku bawa aqua juga haha..
Hokitika masih rame menurutku, Greymouth ini sepinya gak ketulungan. Mau ambil mobil aja nggak ada yang jaga counter di kantornya, kudu telepon dulu.
Hahaha.. gitu yaa.. beneran kayak film walking dead.. hihihi..
padahal aku gak pernah nonton pelemnya 😅
wkwkwkw.. tapi kok tahu??
liat iklannya di tipi hehe
hahaha.. baiklahh..
Pengen euy… Aku suka sama stasiunnya…
yuk, naek kereta di sini 😁
Bijo, kotanya sepi banget, tapi suka deh, pasti tenaang banget tinggal disitu, gak berasa di buru2 waktu 🙂
iya sepi, alfamart aja gak ada 😂
omg, itu sepi nian. tapi gak rawan gitu kn yah di sini meski sepi.
walau sepi aman kok, gak kaya di jakarta
Kyk setting walking dead.ahhaha awas ad walkernya mbak.😆 D Jeju juga yg notabene tmpt wisata sepi juga jlanan. Jd parno krn liat Indonesia yg kbykan mnusia😅