
Yeay, setelah sekian lama akhirnya ada yang ngajak saya piknik di akhir pekan, senangnya dududududu. Kalo nggak diajak saya nggak bakalan berangkat, mau menawarkan diri juga kok ya malu. Saya mah gitu orangnya hihi.
Piknik ini berawal ketika saya, Winny dan Mas Cumi makan siang bareng di kantin. Di kantin Winny ketemu temannya yang bernama Yossi dan mereka cerita kalo Winny mau kelayapan ke gunung sama Mas Wisnu. Wisnu? Namanya sih kayaknya familiar, tapi saya nggak yakin orang yang dimaksud Winny sama dengan orang yang saya kenal di blog. Winny soalnya salah nyebut nama belakang si pemilik nama makanya saya agak ragu untuk bergabung ketika Winny menceritakan rencana perjalanannya.
Oke, sebenarnya alasan saya menahan diri nggak kelayapan selama ini adalah.. karena saya kere huahaha. Saya lagi berjuang ngais-ngais koin untuk membiayai perjalanan saya nanti. Saya menghindari kelayapan di akhir pekan karena lagi pengiritan. Pengiritan selama beberapa bulan ini bikin saya bosen banget, lelah, butuh piknik.
Hari sabtu tanggal 23 Juli jam 6 pagi kami memutuskan untuk bertemu di meeting point yang berlokasi di stasiun Rawabuntu, Serpong. Saya mantap berangkat dari subuh karena takut terlambat. Setelah menempuh perjalanan dengan 2 kali naik angkot dan 1 kali naik ojek, akhirnya saya tiba di stasiun rawabuntu dan taraaaa.. masih sepi. Baru si empunya acara dan temannya total sebanyak 3 orang yang sudah berkumpul. Nggak lama kemudian datanglah satu rombongan lagi yang merupakan keluarga dengan 3 putrinya yang lucu-lucu. Pagi itu saya baca pesan melalui whatsapp, ternyata Winny dan kawan-kawan nyasar makanya datang agak telat ke meeting point.
Setelah semua berkumpul kami mulai berangkat ke tempat tujuan dengan konvoi sebanyak 3 mobil. Kalo ditanya di mana lokasi Gunung Munara, maka saya akan menjawab, silahkan googling sendiri, dasar saya pemalas hahaha. Nah kalo nanya Mas Wisnu, maka dia akan menjawab “Arahkan waze ke Gunung Munara”. Yang nggak punya aplikasi Waze, gunakan google map atau indra ke-6 kamu hahaha.
Situs Gunung Munara terletak di Rumpin, Kabupaten Bogor (kalo nggak salah). Jaraknya nggak begitu jauh dari Serpong. Di beberapa titik kondisi jalanan rusak. Sebaiknya kalo mau ke sini gunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor, karena menurut pengamatan saya sepertinya nggak ada angkot untuk menuju ke sini, atau mungkin ada tapi saya nggak tau, entahlah haha.
Kalo dilihat dari ketinggiannya, sebenarnya Gunung Munara ini lebih menyerupai bukit atau kebon yang menjulang ke atas. Tapi walaupun katanya bukit, trek ini lumayan melelahkan buat ukuran orang yang nggak pernah olahraga dan naik gunung beneran (kayak saya). Pendakian ke Gunung Munara ini bisa dilakukan dalam waktu 1 hari. Sepanjang jalan keringat saya terus mengucur dengan derasnya. Saya tergopoh-gopoh naik ke atas, malu saya sama anak kelas 2 SD yang hiking dengan lincahnya.
Saat di tengah perjalanan kita dapat menjumpai sebuah gua dengan dikelilingi akar pohon merambat yang sangat besar. Untuk naik ke puncak Gunung Munara kita harus melewati terowongan akar yang jalannya agak sempit. Di beberapa pos terdapat beberapa warung yang menjual aneka minuman dalam kemasan sachet, cemilan, kelapa dan indomie rebus, jadi nggak usah takut kelaparan. Beruntung saat kami ke sini kondisi cuaca sedang bersahabat, hanya ada beberapa jalur yang kondisinya terlihat lembab dan becek sehingga agak menyulitkan langkah kami. Kami harus ekstra hati-hati agar tidak terperosok.

Saat berada di atas puncak batu (nggak tau namanya) saya melihat banyak anak muda yang nongkrong di sini sambil bersantai. Malah ada juga yang pacaran di atas puncak batu yang menyerupai tebing. “Woyy, turun! Gantian nongkrong di atas!” Rasanya saya pengen teriak ke mereka saat ngantri naik ke puncak batu/tebing. Karena tempatnya sempit bahaya kalo nggak ganti-gantian naik ke atas. Oke, sebenernya saya nggak berani naik ke atas tebing karena sadar diri kalo saya takut sama ketinggian, mungkin saya bisa naik tapi saya nggak berani turun. Masih lebih hebat Winny yang bisa merangkak naik kayak Spiderwomen, kemudian tiba-tiba berhenti saat hampir mencapai puncak saat menyadari kalo dia takut ketinggian. Saya cuma bisa menertawakan dari bawah hihi.




Hiking ke Gunung Munara ini cocok untuk dilakukan oleh sepasang muda-mudi yang sedang kasmaran (di jalan saya liat banyak pasangan ABG yang saling gandeng tangan, beneran), keluarga yang membawa anak kecil (asalkan orang tuanya bisa mengawasi anaknya), kumpulan orang kurang kerjaan, anak-anak sekolah, remaja tanggung, blogger, atau bagi mereka yang ingin mencari wangsit di gua.
Ternyata kita nggak perlu jauh-jauh lho untuk wisata ke alam, di Bogor banyak terdapat objek wisata alam yang nggak kalah dengan tempat wisata di luar negeri. Perjalanan ke Gunung Munara ini mengingatkan saya saat hiking ke Bukhansan di Seoul. Treknya dapat ditempuh dalam waktu satu hari dan bisa dilakukan oleh orang tua dan muda. Mudah-mudahan Situs Gunung Munara tetep sepi setelah saya posting di blog, hihi.
Ini cerita versi Winny di blognya Trip Weekend ke Gunung Munara.
Kalo ini video bikinan Mas Wisnu
untung gak pipis ya kak pas diatas ahahahha 😀
Banyak toilet di bawah hihi
Jangan kapok di petualangan berikutnya yaaa…
Enggak kok hehe.. Ehh emangnya ada petualangan lagikah?
Insya Allah masih banyak. Nantikan undangan kami yaaa..
Hiyaaa undangan, kayak mau pesta aja hahaha
Pesta bubur, cilok, dan indomie telor pakis! Hahaha..
pesta besar itu 😂
Tanyalah sama Winny dan Yoshi hahaha
Yang makannya paling banyak 😅
Wakakaka
Kamu gandengan sama siapa Bijo, di sana?
Ttd, Pembaca Kepo
aku gandengan sama akar pohon 🙈😂
Cuminya gak ikut?
enggak, dia udah pernah
ebuseeet kok kayaknya ekstrim gitu treknya….ngeri kepeleset hahaha 😀
winny berani naik tuh, tapi takut turun hahaha *padahal yg ngetawain gak berani
muka paniknya winny keliatan banget di foto ini, :))
klo ada tracking di Bandung, ajak2 ya…. *kyk bisa pergi kapan aja kamu teh, haha
itu lg panik beneran, bukan akting 😂
belum ada rencana treking ke bandung hehe
Haaa? Di bogor ya? Garuk2 tanpa nggak gahoool
iya di bogor, deket banget
Serem juga yach jalur treknya tapi kalau lihat foto pemandangannya keren, hehehe..
weeewww… asyiknyaaaa
pastinya, tapi abis itu badan pada sakit hehe
Laaah, lo mah ya Jo… Trakking di luar negeri aja dijabani sendiri dan enjoy… di kampung sendiri kok ya badan pada sakit, hehehe
beda treknya, di sini mah susah
beda yak?
lumayan juga treeeknyaa #tertantang
mau dong ikut jalan jalan bareng 🙂