Traveling

Mendadak ke Vietnam

Ceritanya saya baru pulang dari wiken trip ke Vietnam. Awalnya saya nggak minat ke Vietnam karena menurut saya sama aja kaya Indonesia. Gara-gara rame sama ajakan jalan di grup sebelah, akhirnya saya tergoda untuk beli tiket ke Ho Chi Minh.


Ujug-ujug si Winny bilang di grup whatsapp kalo dia udah beli tiket ke Ho Chi Minh. Saya sih cuek aja. Terus si Tama juga ngomporin pengen jalan bareng saya dan Winny. Kapan lagi bisa kelayapan rame-rame. Temannya Winny udah lebih dulu beli tiket duluan. Yaudah di awal bulan Februari akhirnya saya dan Tama ngoprekin website Air Asia nyari tiket ke Ho Chi Minh.

Selama seharian penuh saya ngoprekin big points Air Asia dengan harapan dapet tiket yang sama dengan tiket Winny dan Ana tapi dengan harga yang lebih murah. Tapi transaksi saya gagal terus selama seharian itu. Harga tiketnya di web AA juga semakin mahal.

Keesokan harinya saya coba cari tiket ke Ho Chi Minh di Kayak untuk tanggal keberangkatan dan kepulangan yang sama dengan teman-teman. Siapa yang nyangka saya dapet tiket lebih murah daripada tiketnya Winny. Dia dapet tiket Air Asia seharga 2,2 juta, saya dapet tiket Flyscoot seharga 1,7 juta, sedangkan Tama cuma bayar seharga 700 rebuan.

Jadi rencananya 4 orang yang akan berpetualang di Vietnam. Tapi seminggu sebelum berangkat 1 orang memutuskan untuk gak ikut karena ada keperluan. Winny juga hampir gak berangkat karena menunggu cutinya disetujui atasan. H-1 akhirnya 3 orang jadi berangkat dan kami pun siap ngebolang di Vietnam selama 3 hari.

Kami berangkat ke Vietnam dari hari Kamis, tapi hari kamis itu waktunya abis di jalan. Winny dan Ana berangkat duluan dan transit di Kuala Lumpur, saya berangkat terakhir dan transit di Singapura. Kami baru bertemu di hari Kamis jam 7 malam di hotel. Jadi 3 orang sampenya beda jam dan sampe ke hotel sendiri-sendiri. Akhirnya kesampean juga kelayapan sama si Wince setelah kami sempat merencanakan dan membatalkan perjalanan kami ke Rusia tahun lalu.

Di Vietnam kami cuma ke Ho Chi Minh, tepatnya tinggal di Pham Ngu Lao, pusatnya backpacker di HCM. Kemudian kami juga ke Cu Chi Tunnel di hari kedua. Dan terakhir kami melakukan perjalanan dengan menggunakan sleeper bus selama 4 jam ke Mui Ne selama seharian sebelum pulang ke Jekardah.

Sekarang saya lagi transit di Changi dan males kelayapan di kota Singapura. Saya transit 6 jam dong, sementara mereka sudah leyeh-leyeh di rumah. Terus mau cerita apa lagi? Saya lelah zzz. Cerita di Vietnamnya nyusul aja ya. Ini ada ibu-ibu dan bapak-bapak yang kerja di foodcourt lagi ribut pake bahasa apa dah yang dipake di sini. Ternyata biasa ya ada perdebatan di dunia kerja mana aja. Kabur ah! Aku kan kembali cerita kapan-kapan, bhay.

Tik tok tik tok nunggu jam 7 malam.

Advertisement

16 thoughts on “Mendadak ke Vietnam”

  1. Wakakaka, transit memang kadang menjengkelkan kalau ditungguin. Tapi, muter-muter di Changi kudunya gak bosenin sih, tapi kalau udah capek, Changi sekalipun maunya memang duduk doang. Btw, aku jadi tertarik otak-atik kayak, mau jadi pelanggannya kalau memang murce bener. And, the last but not least, have a safe flight, yas.

    1. Changi gede banget, transit 6 jam di sini nggak kerasa, bisa nonton di bioskop mini di dekat taman bunga matahari di terminal 2.

      Aku beli tiketnya di skyscanner deng, bukan kayak hehe

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s