Traveling

Operation Iceberg with Bawangijo

20160312_142210.jpg
Floating Iceberg in Tasman Lake

Judulnya sengaja nyontek dengan program yang pernah ditayangkan di chanel BBC Earth buat lucu-lucuan aja. 2 minggu yang lalu saya sedang berada di Selandia Baru dan salah satu tujuan saya ke sana adalah untuk melihat glacier atau iceberg di belahan bumi bagian selatan. Semenjak melihat glacier dan iceberg di Islandia saya jadi ketagihan untuk melihat berbagai macam es atau glacier yang berada di alam. Salah satu lokasi terdekat untuk melihatnya adalah di Selandia Baru.

Perjalanan ke Selandia Baru memakan waktu sekitar 2 hari karena saya harus transit selama 24 jam di Melbourne. Salah satu lokasi untuk dapat melihat pegunungan bersalju di musim panas adalah di Mt. Cook. Saya berkendara sejauh 264 kilometer dari Queenstown ke Mount Cook yang setara dengan rute Jakarta-Brebes. Nyetir sejauh itu ternyata sangat melelahkan, mata dan kaki sih nggak capek, yang pegel itu cuma pantat doang haha. Rute yang saya tempuh adalah Queenstown – Cromwell – Lindis Valley – Omarama – Twizel (stop di Twizel untuk makan siang dan istirahat) – Pukaki dan Mount Cook National Park. GPS sudah memberikan informasi bahwa saya sudah berkendara selama 2 jam nonstop dan menyarankan saya untuk segera berhenti dan istirahat, tapi saya mengabaikannya karena sayanya sok kuat. Setelah pantat ngerasa pegel luar biasa barulah saya  menepikan mobil dan berhenti di sebuah restoran di Twizel. Continue reading “Operation Iceberg with Bawangijo”

Advertisement
Traveling

Kia Ora!

image

Selamat pagi dari Selandia Baru! Saya baru aja mendarat setelah menempuh perjalanan selama hampir 2 jam dari bandara Christchurch. Sekarang saya masih bengong gak jelas liatin pemandangan di bandara yang sepi, sendirian, sambil menunggu hujan reda baru kemudian melanjutkan perjalanan ke kota dengan menggunakan bus. Yeay bus! Saya suka naik bus di luar negeri! 😂

Continue reading “Kia Ora!”

Traveling

Kenapa Nggak ke Hobbiton?

DSC_0395
Milford Sound, Fiordland National Park, South Island, New Zealand

Beberapa hari ini saya sering menerima email yang menanyakan kenapa di perjalanan nanti saya nggak ke Hobbiton, jadi begini alasannya

  1. Karena saya belum pernah ke Hobbiton
  2. Hobbiton itu terletak di Pulau Utara Selandia Baru, sedangkan saya kelayapannya di Pulau Selatan Selandia Baru
  3. Sampai saat ini saya belum tertarik untuk ke Hobbiton, mungkin lain waktu saya akan mengunjunginya
  4. Terlalu turistik
  5. Kudu bayar *kan saya pelit
  6. Udah pernah liat di tv di Trilogi The Hobbit
  7. Setelah browsing melalui google, saya berkesimpulan kalo di Pulau Utara itu kotanya terlalu besar dan ramai, berhubung saya sukanya tempat yang sepi maka saya lebih senang menjelajah Pulau Selatan, semakin ke selatan semakin sepi dan saya sudah membuktikannya
  8. Selandia Baru lebih dari sekedar Hobbiton, ada banyak sekali tempat yang bisa kamu kunjungi di Selandia Baru. Ada banyak sekali aktifitas luar ruangan yang dapat dilakukan, hiking, trekking, tramping, camping. Ada banyak sekali satwa yang dapat dijumpai seperti New Zealand Fur Seal, Yellow Eyed Pinguin, Kea, hewan ternak (domba dan sapi), Albatross (tapi bayar kalo mau liat), Paus dan masih banyak lagi!
  9. Kalau beruntung kamu bisa melihat aurora australis di Pulau Selatan (yang terdekat dengan kutub selatan)
  10. Karena saya udah pernah ke rumah hobbit versi viking di Iceland, yah mirip dikitlah hehe
  11. Kalo mau ke Hobbiton, ke Bandung aja, yuk!

Untuk saat ini saya belum tertarik ke sana, mungkin nanti saat udah di Selandia Baru saya akan ke sana, kita tidak pernah tahu.

 

Traveling

Trip Bareng Bijo ke New Zealand

Milford Sound
Milford Sound

Kalo saya bikin paket wisata hemat ke Selandia Baru kira-kira ada yang mau bergabung nggak? Saya memang ada rencana untuk ke Selandia Baru lagi tahun depan, daripada berangkat sendiri lebih baik rame-rame. Saya sering dapet email yang menanyakan tentang New Zealand atau ngajak jalan bareng, nah kenapa nggak sekalian aja bikin open trip ke Selandia Baru. Continue reading “Trip Bareng Bijo ke New Zealand”