Traveling

Cerita Perjalanan ke Alaska

20160920_131646.jpg

Uhuyy judulnya! Kenapa Alaska, bukan Amerika Serikat?? Suka-suka dong! Sebenernya biar mancing orang supaya melipir ke blog saya hahaha. Walaupun masih jetlag saya tetap semangat posting cerita perjalanan di blog, karena berkat kalianlah, saya berani untuk bermimpi dan memutuskan kelayapan yang jauh dengan modal nekad. Terima kasih eaaaa Continue reading “Cerita Perjalanan ke Alaska”

Advertisement
Traveling

Piknik ke Gunung Munara

20160723_100352.jpg
Pemandangan dari Gunung Munara

Yeay, setelah sekian lama akhirnya ada yang ngajak saya piknik di akhir pekan, senangnya dududududu. Kalo nggak diajak saya nggak bakalan berangkat, mau menawarkan diri juga kok ya malu. Saya mah gitu orangnya hihi.

Piknik ini berawal ketika saya, Winny dan Mas Cumi makan siang bareng di kantin. Di kantin Winny ketemu temannya yang bernama Yossi dan mereka cerita kalo Winny mau kelayapan ke gunung sama Mas Wisnu. Wisnu? Namanya sih kayaknya familiar, tapi saya nggak yakin orang yang dimaksud Winny sama dengan orang yang saya kenal di blog. Winny soalnya salah nyebut nama belakang si pemilik nama makanya saya agak ragu untuk bergabung ketika Winny menceritakan rencana perjalanannya. Continue reading “Piknik ke Gunung Munara”

Iseng Doang

Sakau Jalan-jalan

The Birds and Campervan in Te Anau
The Birds and Campervan in Te Anau

Liat foto ini inget waktu baru tiba di Te Anau, New Zealand. Setelah memarkir mobil di hostel, saya jalan-jalan di depan danau di sekitaran hostel dan liat satu keluarga yang lagi main-main sama burung ini. Anak kecilnya lari-larian sampe burung-burung beterbangan. Ah saya merindukan jalan-jalan.

Liburan, liburan, liburan, itulah yang sedang ada di benak saya saat ini. 6 bulan sudah saya menahan diri untuk tidak melakukan perjalanan seperti biasanya. Berbeda dengan tahun 2015 lalu, saya masih menyempatkan untuk melakukan perjalanan ke tempat yang seru. Tahun ini udah hampir memasuki bulan ke 7 dan saya sama sekali belum ke mana-mana, rasanya itu sulit diungkapkan dengan kata-kata. Saya sakau jalan-jalan, sodara-sodara!

Saya bukannya lagi nahan diri jalan-jalan tapi saya lagi menahan diri gak jajan dan ngeluarin duit sama sekali kecuali buat bertahan hidup. Sepatu saya yang jebol aja belum diganti yang baru, duhh segitunya yak haha. Saya masih harus nabung sampai 3 bulan ke depan buat melengkapi persyaratan visa yang paling rese yaitu rekening koran 3 bulan terakhir, I hate this part. Bagian ngumpulin bahan buat apply visa sih saya suka, cuma nominal di rekening koran ini nya yang bikin saya stress. Ya keleus budget terbatas nekad jalan-jalan, disitu kadang saya merasa sedihhhh. Beneran sedih karena harus berpikir keras mau minjem duit siapa lagi buat diendapin di rekening hahha.

Belakangan ini saya lagi sibuk browsing websitenya booking dot com, hostelworld dot com, airbnb dot com buat ngebandingin akomodasi yang paling masuk ke budget saya. Beberapa kali berkirim pesan dengan beberapa host airbnb tapi sampai saat ini saya belum memutuskan mau nginep di mana. Pas lagi cerita-cerita kalo saya mau nyoba nginep di rumah orang, ehh saya ditakut-takutin kakak saya, hati-hati lho nginep di rumah pembunuh berdarah dingin mwahahaha. Gilak yaa, kebanyakan nonton horror tuh efeknya bisa jadi kayak gitu. Eh tapi ya kalo dipikir-pikir, kemungkinan itu ada ya, hiyyyy amit-amit jangan sampe. Tapi setelah browsing sana-sini banyakan review positif kok daripada negatif.

Nah sekarang saya mau ngayal lagi, liburan menyenangkan versi saya adalah liburan yang spontan nggak pake direncanain kayak liburannya Mr. Bean yang menangin undian jalan-jalan ke Cannes, Perancis. Sebenarnya liburannya dia udah diatur penyelenggara undian kali ya, cuma dianya aja yang sial mulu haha. Saya masih aja suka nonton Mr. Bean’s Holiday, banyak kebodohan dan kecerobohan yang terjadi pada perjalanannya Mr. Bean ke Cannes. Dari kecerobohan itu justru mewarnai setiap perjalanannya. Saya tuh pengennya jalan-jalan kayak gitu, nggak usah kebanyakan mikir, jalan aja terserah kaki mau melangkah ke mana. Tapi kalo nggak booking penginapan, bus, kereta, pesawat dari jauh-jauh hari jatohnya mahall. Lagi-lagi ngomongin duit..

Tahapan yang sekarang sedang saya hadapi adalah tahap mencari dan menentukan penginapan, seandainya saja saya bisa bepergian tanpa harus booking penginapan, terserah mau nginep di mana dan bebas tidur di mana saja. Kalo tahan dinginnya udara malam dan bisa tidur beralaskan rumput dan beratapkan taburan cahaya bintang tanpa ada binatang buas sih enak ya. Hayo di mana coba tempat yang bisa beginian. Saya lagi pusing nyari penginapan buat ketentraman hati dan persyaratan mengajukan aplikasi visa.

Waktu ke solo trip ke Korea Selatan saya nggak menjalankan agenda perjalanan saya sesuai dengan itinerary yang saya buat sebelumnya. Saya menginap di hostel sampai batas waktu yang tidak saya tentukan, setiap hari saya perpanjang terus aja, sampai-sampai pemiliknya cerewetin saya terus nanyain tinggal sampe kapan.  Kalo betah ya terus di sana, kalo ga betah ya tinggal cabut, gitu aja repot. Pemilik hostelnya agak-agak galak juga, kok saya betah ya tinggal di sana. Enaknya jalan-jalan sendiri itu bisa suka-suka gue, nggak ada yang ngatur dan nggak perlu toleransi sama teman jalan, egois ya saya hehe.

Waktu kelayapan ke Bromo beberapa tahun yang lalu, saya dan kakak saya berangkat ke Bromo tanpa persiapan apa-apa. Saat itu momennya pas tahun baru di mana sebagian besar penginapan terisi penuh, dengan bermodalkan print-an nomer telepon dan alamat penginapan kami nekad berangkat ke stasiun Surabaya dengan menggunakan kereta malam. Itu kali kedua saya kelayapan dalam sejarah per-traveling-an saya. Tanpa diduga perjalanan yang hanya sekedar nekad itu malah memberikan banyak kesan.

Sekarang saya lagi mikir mau nginep di hostel atau di rumah orang (airbnb), kalo traveler bebas  memang lebih cocok nginep di hostel supaya bisa dapet teman baru, kali aja bisa diajak jalan bareng dan nongkrong kayak waktu di Gyeongju. Tapi seiring bertambahnya usia, ceilehh, saya sekarang kok malah mikirin kenyamanan. Pengennya tidur di kamar private dengan fasilitas kamar mandi dalam, tapi kok ya mihil. Mau nggak mau balik lagi nginep di hostel kamar rame-rame. Saya juga mau balik lagi nyari penginapan termurah. Pokoknya mah semua harus serba murah, kalo bisa gratisan.

Saya pengen banget jalan-jalan sekeluarga ke tempat yang seru, selama ini saya selalu jalan-jalan sendirian dan meninggalkan orang tua saya di rumah. Pengen ngajak jalan-jalan tapi masalahnya ibu saya nggak suka jalan-jalan, baru diajak ke PRJ sama anak-anaknya aja udah ngeluh capek, yang ada saya kan bingung yak. Nggak usah jauh-jauh, ajak aja jalan-jalan ke ragunan rame-rame, coba dari yang dekat-dekat dulu.

3 minggu lagi kita lebaran, lebaran atau liburan? Sudahkah kamu merencanakan perjalanan mudik atau liburan seru dengan keluarga.

Traveling

15 Hari di Australia – New Zealand

Jalan menuju lokasi syuting Lord of The Ring
Jalan menuju lokasi syuting Lord of The Ring

Jalan-jalan ke NZ ini adalah rekor perjalanan saya yang terlama. Terakhir kali jalan-jalan saya paling lama cuma 10 hari doang.

Selama 15 hari itu, di New Zealand saya telah menempuh jarak sejauh 2.783 kilometer dengan menggunakan 2 bus dan 1 mobil dalam waktu 12 hari. Sedangkan di Melbourne nggak keitung saya udah melangkahkan kaki berapa langkah karena diajak keliling kota sama Dominic plus diajak nyasar pulak.

Di New Zealand kami berkendara selama 10 hari sejauh 2.269,5 kilometer dari Queenstown sampai ke Christchurch. Naik bus 2 kali dengan jarak 238 kilometer dan 275 kilometer. Berapa konsumsi bbm selama roadtrip 10 hari itu? Nanti yah di postingan berikutnya.

Ide roadtrip di NZ ini muncul setelah saya browsing sana sini, katanya cara terbaik untuk menikmati keindahan New Zealand adalah dengan cara roadtrip supaya kita bebas bisa berhenti di mana aja buat foto-foto atau sekedar menikmati pemandangan yang buagus. Sebenarnya saya bisa aja memulai roadtrip dari Queenstown sampe ke Christchurch atau sebaliknya tapi karena tujuan utama saya adalah Lake Tekapo yang terletak diantara Christchurch dan Tekapo, maka saya memilih untuk memulai perjalanan dari Christchurch sampai ke Christchurch lagi (Christchurch Loop). Continue reading “15 Hari di Australia – New Zealand”