
“Hai, selamat datang! Silahkan kalian pilih helm dan sepatu boot sesuai ukuran kalian! Berapa ukuran sepatu kalian?” Kata Jay, seorang pemuda asli California yang bekerja di sana dan bertugas menjadi pemandu kami di glacier saat itu.
“9 atau 9,5!” Sahut saya.
Kemudian Jay mengambilkan beberapa sepatu boot ukuran 9 dan 9,5 untuk saya coba, beberapa kali saya mencobanya dan kesempitan. Iya kaki saya emang gede.
“Siapa diantara kalian yang lebih mengerti bahasa inggris?” tanya Jay.
“Dia!!” Kedua teman saya, sebut saja Susi dan Susan, dengan kompak menjawab dan menunjuk ke arah saya. Saya hanya bisa pasrah.
“Saya akan menjelaskan cara memasang crampon ini, nanti kamu bantu menjelaskan kepada mereka ya!”
“Oke!” saya menurut saja, padahal mereka juga kan jago engerish.
Jay langsung menjelaskan cara memasang tali-tali yang ada pada crampon, sementara saya menterjemahkan langkah-langkahnya kepada kedua teman saya. Akting kita haha.
Setelah Jay menjelaskan tata cara menggunakan crampon kepada kami bertiga, tibalah saatnya mempraktekkan bagaimana cara memakai crampon.
Jay menyuruh saya duduk di kursi panjang, kemudian dia pun duduk berlutut di hadapan saya dan mengangkat kaki kanan saya untuk diletakan di atas lututnya. Dia mencontohkan bagaimana cara memakai crampon seperti layaknya seorang pangeran yang memakaikan sepatu kaca kepada Cinderella. Bedanya yang dia pasangkan ke kaki saya adalah sebuah sepatu dengan alas besi bergerigi tajam yang siap mencengkram lapisan es tanpa ampun. Aduh, aku tuh nggak biasa diginiin 😂
Setelah selesai belajar cara memasang crampon, kami masing-masing diberikan sepasang crampon untuk kami kenakan di glacier nanti. Jay menginstruksikan kami untuk memasukan crampon ke dalam ransel.
“Gpp nih hiking di glacier dalam kondisi hujan begini, aman?” Tanya saya.
“Gpp kok.” Jawab Jay meyakinkan kami.
Setelah proses pemasangan peralatan selesai kemudian kami pun bergegas masuk ke dalam sebuah van untuk yang akan membawa kami sampai ke glacier yang berlokasi lumayan jauh dari tempat kami registrasi.
Dalam Guided Glacier Hike ini terdapat 6 orang peserta dan 1 orang pemandu. Selain kami bertiga, terdapat 2 orang cowok India yang juga menginap di lodge yang sama dengan kami, dan seorang ibu-ibu yang berasal dari Jerman yang sangat pendiam. Saya berusaha untuk mengajaknya ngobrol tapi si ibu pasif dan tampaknya lebih senang berdiam diri menikmati pemandangan di sekitar.
Di van saya mulai mengeluarkan ponsel dan merekam perjalanan melewati pepohonan yang mulai berganti warna khas musim gugur. Gerimis setia menemani perjalanan kami. Ini adalah pengalaman paling yang saya nantikan selama perjalanan kami di Alaska yaitu berjalan diatas glacier. Wohoo, dreams do come true!
Setelah turun dari van kemudian kami berjalan masih dengan mengenakan sepatu hiking boot pinjeman yang sampai ke tepi glacier.

“Ok, kita berhenti di sini dan keluarin crampon kalian, kita akan mulai berjalan di atas es” Kata Jay.
Kami langsung mengambil posisi untuk duduk di bangku piknik yang ada di tepi glacier kemudian mengeluarkan crampon dari ransel kami masing-masing. Setelah mengenakan crampon kami bertujuh briefing dan mendengarkan arahan standar keselamatan yang berlaku saat berjalan diatas glacier oleh Jay.
“Kita akan berjalan membentuk garis lurus, semuanya jalan di belakang saya ya, nggak boleh zigzag!”

Kami langsung mengambil posisi berbaris dan berjalan mengikuti Jay ke manapun dia melangkah. Diem-diem saya mengeluarkan ponsel saya dan mulai memfoto dan merekam aktifitas kami di glacier. Saya mencopot sarung tangan saya dan pegang hp erat-erat berusaha mengabadikan momen sambil berhati-hati supaya nggak terjatuh, maksudnya sayanya yang jangan sampe jatoh, ngeri tau.
Sarung tangan yang saya beli di mall di daerah kuningan yang katanya tahan air dan minus 20 derajat ternyata nggak mempan. Kena hujan kok ya tetep basah, dan tetep aja kedinginan tangan saya, yaudah mendingan nggak usah pake sarung tangan aja sekalian. Untung saya bawa sarung tangan cadangan yang biasa saya pake buat tidur, jadilah tangan kiri saya mengenakan sarung tangan dan tangan kanan nggak pake sarung tangan. Gaya bener dah, semuanya pake sarung tangan beneran. Selama di Kanada dan Alaska jari tangan saya berdarah-darah saking dinginnya.
Kelihatannya berjalan di glacier itu merupakan kegiatan yang sepele dan semua orang bisa melakukannya, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berjalan di glacier. Tahukah kamu kalau di glacier itu banyak jebakan batman, salah-salah melangkah bisa menyebabkan cidera serius atau bahkan nyawa melayang. Jay menjelaskan peraturan dasar saat berjalan di glacier salah satu diantaranya yaitu harus selalu berjalan membentuk garis lurus berurutan ke belakang. Selalu berjalan secara berkelompok, tidak disarankan hanya berjalan sendiri atau berdua, kecuali sudah berpengalaman dan tahu rutenya. Berjalan di glacier ini paling sedikit bisa dilakukan oleh 3 orang dan paling banyak 7 orang. Ada 3 tehnik berjalan di glacier, tapi saya lupa nama-namanya.
Beberapa kali tali sepatu saya lepas pas jalan di glacier, entah sayanya yang terlalu bego ngiket tali sepatu atau emang tali sepatunya yang licin sampe susah keiket. Akhirnya karena ngeliat saya yang sibuk jongkok ngiket tali sepatu terus, Jay turun tangan pasangin salah satu tali sepatu saya dan beneran loh nggak copot-copot sepanjang jalan. Sedangkan tali sepatu yang satunya yang saya iket sendiri copot aja terus. Yak, saya nggak lulus ujian mengikat tali sepatu di TK hahaha.

Selama di glacier saya foto-foto dan rekam video secara candid karena takut ditegur si Jay. Teman saya buka helm sebentar mau ngebenerin rambut aja nggak boleh. Terus si Susi keasikan jeprat-jepret kameranya dan ditegur si Jay, “You make me worried”. Eh ciyeee ada yang kuatir. Karena selama di glacier faktor keselamatan adalah yang utama. Keasikan foto-foto tau-tau terperosok ke dalam lubang di glacier kan ngeri, amit-amit.
Hujan gerimis setia menemani petualangan kami selama hiking di glacier. Dinginnya glacier nggak mengalahkan semangat saya untuk terus berjalan, terus dan terus, menanjak, mendaki terus sampe bengek haha. Sepanjang jalan hidung saya meler mulu, saking dinginnya sampe ingusan. Sedangkan muka si Jay merah, lucu ya bisa merah kaya gitu muka orang kalo kedinginan.
Saya nggak mau berjalan di barisan paling belakang, takut ketinggalan rombongan atau terperosok sendirian ke lubang es, gak ketauan terus ditinggal mereka hiiy. Kamera sengaja saya tinggal di mobil karena saya nggak sanggup nenteng kamera di saat hujan dan dingin. Bawa diri aja udah susah. Kamera hp buat saya udah cukup mengabadikan momen yang paling saya tunggu ini.
Saat di glacier kami beberapa kali berhenti untuk menikmati pemandangan sambil mendengarkan penjelasan dari Jay. Saat berhenti di sebuah genangan air berwarna biru yang dalam kami disarankan mencoba air glacier yang mengalir. Rasanya? Uwow segarrrrrrrrrrrrr!!! Kayak ada manis-manisnya hahaha. Gak deng emang seger aja rasanya. Kalo di Iceland dulu saya minum air yang glacier dalam kemasan, kali ini saya mencobanya langsung dari glaciernya.
Matanuska Glacier adalah salah satu glacier yang paling mudah diakses dengan menggunakan kendaraan di Alaska. Glacier ini dapat ditempuh sekitar 2 jam dari Anchorage. Di pertengahan September sebagian besar operator tur hiking glacier dan cruise sudah tidak banyak yang beroperasi. Saat itu adalah 2 hari terakhir sebelum operator glacier tutup selama 1 musim. Kenapa tutup? Karena pada musim dingin tidak memungkinkan untuk melakukan pendakian di glacier karena terlalu berbahaya. Kok saya tau? Iya saya kan nanya.
Gak kerasa 2 jam sudah kami berjalan di glacier. Saya rasa kalo jalan di glacier seharian pun saya sanggup, asal ditemenin ahlinya. Kemudian apakah saya masih pengen hiking di glacier lagi? Jawabannya adalah MAU BANGET! Bayarin dong hihi.

Dikomen dong, jangan dilike doang *nawar😅
Keren mbk :). Tp Agak2 serem ya bayanginnya. Aku maunya di salju2 aja deh.. hehe
seru lho, asal sama ahlinya aman kok 😊
Keliahatan kok seru2 serem hehe
Yang serem bayar tournya haha
Whaa…. mihil ya mbk?
Semoga kamu berjodoh dengan co india itu yaaa kak
Kok india? maunya sama yg orang Alaska aja bang 😂
ciyeee, yg dibenerin tali sepatunya sama jay, :))
etapi bisaan ih, itu poto di kedinginan gitu. gak geter gitu?
Gak dingin banget kok, masih dinginan pas di Kanada hehe
uwowwwwwww… *langsung bayangin jatuh dikolam air glaciernya* UGHHH
terus ditolong Jay 😅
hiyaaaaaa… Jayyyyy.. ngomong2 soal jay, kenapa aku kebayangnya Jay Chou yaa.. wkwkwkw..
Jay chou siapa yak, lupa 😅
Penyanyi taiwan hahaha..
postingannya keren bijo…
Makasih mbak 🙂
fotonya Jay mana? *gagal fokus* 😛
itu ada, punggungnya tapi haha
Wow sepatunyaaaaaa……
Mendung banget yaaa
Sepatunya cetar ya kak 😂
cetar banget 😛 hahaha. Tajem tapi emang harus gitu sih.. kalo enggak ya bye jatoh hahaha
licin kalo gak pake crampon, bisa kepeleset terus dah
Aih envy deh…. mahalnya berkisar berapa?
ada deh
Keren.. Sepatunya kekar banget ya… Hahaha #ayolanjutkan…
sepatunya mantab, tapi berat 😅
mba, saya pastii exited klo baca postingan mba bijo yg selalu memberikan motivasi… duhhh semoga saya juga bisaaaaaaa ……..salam kenal mba
salam kenal
amin, mudah2an bisa kelayapan juga ya 😊
amin aminn aminn .. semoga doa nya terealisasi yaaaa mbaa 😀
kayaknya yang seru perjalanannya dan yang serem ongkosnya 😀
amazing
Wahh brave banget ya kamu..saya aja yg dah tinggal di Alaska nggak brani jalan di glacier!! haha
Hah tinggal di Alaska? 😱 Di mananya? tau gitu aku maen 😁
Iya, suami org sini. Di Kenai Peninsula. Waktu itu nggak explore daerah sini kan yah?
I know! coba kalo kamu ke rumah pasti makan nasi anget and sup! 🙂
Wah keren banget mba 😀
Sereeeem! 😦
Aku mbayanginnya kepleset aja loh Mbak, apalagi ujan. Gak papanya itu gak papa paling jatuh gak sik? Huahah. Medheni! :p
Selama pake crampon aman, besinya bisa nancep ke es walo jalan di es dengan kemiringan curam, ada tehnik jalannya masing-masing.
Kalo jatoh ke pelukan abang, sakit gak? huahahaha
Hi Bijo, salam kenal ya 🙂 Seruu banget cerita jalan2nya.. Baca aja dah berasa ikut menggigil apalagi langsung ya 😀 Seru banget sampai nyobain air glacier 😀
Terus pada cerita selanjutnya kamu akan pura-pura jatuh biar dibopong sama si Jay gitu kan…? Ah ceritanya sudah bisa ditebaaaak….